Selasa, 10 Juni 2014

[World News] Kisah Pertukaran Tawanan AS & Taliban, Awalnya Dipuji Kini Jadi Kontroversi

AS Barter 5 Taliban untuk 1 tentaranya Ilustrasi tentara Amerika Serikat (Foto: Reuters)Ilustrasi tentara Amerika Serikat (Foto: Reuters)

Kuba
  Satu orang tentara Amerika Serikat (AS) dibebaskan setelah melakukan pertukaran tahanan dengan pihak Taliban. AS mengembalikan sekira lima anggota Taliban yang ditahan di penjara Guantanamo agar Sersan Bowe Bergdahl bisa dibebaskan.

Melansir CBS News, Minggu (1/6/2014), Bergdahl berhasil dibebaskan setelah menjadi tawanan pihak Taliban sejak 2009. Kelima anggota Taliban yang ditangkap merupakan orang-orang yang memiliki posisi penting di Afganistan.(ang/ade)

5 Anggota Taliban yang Ditukar dengan Prajurit AS Khairkhwa yang ditukar dengan Bergdahl (Foto: CNN)Khairkhwa yang ditukar dengan Bergdahl (Foto: CNN)

Setelah lima tahun ditahan oleh kelompok militan Taliban, prajurit Amerika Serikat (AS) Bowe Bergdahl dibebaskan melalui penukaran lima komandan senior Taliban. CNN menduga lima tahanan Taliban itu sangat berbahaya.

Kelima tahanan Taliban ini ditahan di Penjara Guantanamo, Kuba. Setelah pengumuman dibebaskannya Bergdahl, kelimanya kemudian dipindahkan ke Qatar. Tidak diketahui secara pasti identitas dari kelima tahanan Taliban tersebut.

Namun CNN, Senin (2/6/2014) menjelaskan pihaknya mendapatkan konfirmasi kelima nama anggota Taliban yang dibebaskan adalah Khair Ulla Said Wali, Mullah Mohammad Fazl, Mullah Norullah Nori, Abdul Haq Wasiq dan Mohammad Nabi Omari.

Mereka sebagian besar adalah anggota Taliban yang memiliki posisi menengah ke atas di dalam organisasi teroris tersebut. Kelimanya ditahan di awal perang Afghanistan dan tidak memiliki kaitan dengan Al Qaeda. Profil kelima tahanan Taliban ini antara lain:

 Khair Ulla Said Wali Khairkhwa 

Khairkhwa adalah anggota awal Taliban pada 1994. Dirinya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri ketika Taliban masih berkuasa di Afghanistan. Ditangkap pada 2012, Khairkhwa menjabat pula sebagai Gubernur Provinsi Herat sejak 1999 hingga 2001 dan dianggap memiliki keterkaitan langsung dengan Osama bin Laden.

Selain sebagai petinggi Taliban, pria yang bersahabat dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai ini, juga dikenal sebagai otak penjualan opium di Afghanistan barat. Dirinya ditangkap di Pakistan dan dipindahkan ke Penjara Guantanamo pada Mei 2002.

 Mullah Mohammad Fazl 

Fazl mengepalai pasukan utama Taliban dalam melawan aliansi yang didukung oleh AS. Ketika rezim Taliban, Fazl menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Fazl dituduh terlibat kejahatan perang pada saat perang saudara Afghanistan pada era 90-an.

PBB memburu Fazl karena dianggap memiliki kaitan dengan pembantaian ribuan warga Syiah Afghanistan ketika masa pemerintahan Taliban. Dia ditangkap pada November 2001. Sosok Fazl dinilai memiliki keuntungan intelijen paling tunggu.

 Mullah Norullah Noori 

Selama rezim Taliban berkuasa di Afghanistan, Noori sempat menjabat sebagai Gubernur Provinsi Balkh. Dia juga memegang berbagai peranan dalam perang melawan Aliansi Utara. Noori ditahan pada 2001 ketika menyerah ke pemimpin Uzbek, Dostam.

Dalam interogasinya, Noori mengaku tidak pernah mendapatkan pelatihan militer. Pada pemeriksaan tahanan di 2008, Noori terus membantah peran, kepentingan dan akses dirinya ke Taliban. Saat itu, Noori dianggap sebagai sosok yang berbahaya dan memiliki nilai intelijen tinggi.

 Abdul Haq Wasiq 

Wasiq adalah Wakil Kepala Intelijen Taliban. Dia adalah keponakan dari Kepala Intelijen Taliban. Sebuah penelitian pada 2007 menunjukkan bahwa Wasiq adalah anggota intelijen Al Qaeda. Dirinya juga diyakini memiliki kaitan dengan kelompok militan lainnya, Hezb-e-Islami Gulbuddin. Wasiq mengklaim, dia ditangkap ketika hendak membantu AS mendeteksi lokasi seorang tokoh senior Taliban. Dirinya menolak tuduhan kaitan dengan kelompok militan.

 Mohammad Nabi Omari 

Sosok Omari dikenal sebagai pejabat rendah di Provinsi Khost. Berdasarkan pemeriksaan administratif pada 2014, dirinya adalah anggota Taliban dan terkait dengan Al Qaeda dan juga kelompok Hezb-e-Islami Gulbuddin. Dia adalah Kepala Komunikasi Taliban dan membantu anggota Al Qaeda melarikan diri dari Afghanistan ke Pakistan.

Omari mengakui dirinya merupakan anggota Taliban tetapi menolak dianggap memiliki kaitan dengan kelompok militan lainnya. Dirinya disebut-sebut membantu AS melacak pemimpin Taliban Mullah Omar. (faj)
Obama Bela Pertukaran Prajurit AS dengan Taliban Bowe Bergdahl saat ditahan Taliban (Foto: AFP)Bowe Bergdahl saat ditahan Taliban (Foto: AFP)

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama masih dihantui pertanyaan mengenai kebijakan menukar seorang prajurit AS dengan lima orang tahanan Taliban. Tetapi Obama tetap membela kebijakan tersebut.

Obama tampak menggebu-gebu membela keputusannya untuk menukar lima anggota Taliban dengan prajurit Bowe Bergdahl. Selama lima tahun terakhir, Bergdahl ditahan oleh kelompok militan Taliban Afghanistan.

Kebijakan ini langsung mengundang kecaman dari lawan politik Obama, terutama dari Partai Republik. Obama pun menanggapi kritik dari Partai Republik dengan menuduh mereka menggunakan isu ini ke dalam arena pertandingan politik.

"Saya tidak akan pernah menyesal karena memastikan mengembalikan seorang pemuda AS kembali ke orangtuanya. Rakyat Amerika mengerti bahwa dia adalah putera dari seseorang dan sudah tentu harus berupaya keras membawanya kembali ke rumah," ujar Obama, seperti dikutip Time, Kamis (5/6/2014).

"Saya tidak pernah terkejut dengan kontroversi yang menyelimuti Washington. Ini bukan pertandingan politik," tegasnya.

Sebelumnya Senator Partai Republik John McCain mengatakan, kelima anggota Taliban yang ditukar demi kebebasan prajurit Bergdahl merupakan orang-orang yang dianggap berbahaya. Saat ini kelima anggota Taliban itu dipindahkan sementara ke Qatar.

Tetapi perlawanan atas pertukaran tahanan ini tetap datang dari pihak Partai Republik. Sebagian besar dari mereka merasa khawatir karena hal ini menimbulkan anggapan bahwa Amerika bersedia untuk melakukan negosiasi dengan kelompok teroris.(faj)
Pertukaran Tahanan Bukti Taliban Diakui Bowe Bergdahl saat ditahan Taliban (Foto: Reuters)Bowe Bergdahl saat ditahan Taliban (Foto: Reuters)

Pertukaran tahanan yang dilakukan oleh kelompok Taliban dengan Amerika Serikat (AS), dianggap sebagai sebuah legitimasi keberadaan Taliban. Hal ini disampaikan oleh seorang komandan Taliban.

Prajurit AS Bowe Bergdahl akhirnya dibebaskan dari tahanan selama lima tahun di tangan Afghanistan Taliban. Bebasnya Bergdahl harus dibayar mahal oleh AS. Negeri Paman Sam harus membebaskan lima anggota senior dari kelompok militer Taliban.

"(Pertukaran tahanan) ini memberikan legitimasi di hadapan dunia. Hal ini juga menunjukkan bahwa kami bisa menghadapi Amerika secara langsung," ujar pimpinan Taliban Distrik Shah Wali Kota di Kandahar, Maulvi Mubarak, seperti dikutip Reuters, Jumat (6/6/2014).

Menurut Mubarak, kesepakatan pertukaran tahanan tersebut mendorong moral di antara anggota kelompok Taliban. Banyak dari anggota Taliban yang termotivasi dengan kesepakatan itu.

"Ini memberikan kami dorongan moral dan keberanian untuk terus melanjutkan tugas suci," lanjutnya.

Pemerintahan Taliban dilengserkan oleh invasi AS ke Afghanistan pada 2001 lalu. Tetapi perlawanan kelompok militan tersebut masih terus terjadi hingga saat ini.

Sementara Bergdahl diserahkan kepada AS di Afghanistan pada Sabtu 31 Mei 2014 lalu. Pertukaran tahanan yang dilakukan telah memicu kontroversi di kalangan pemerintah AS.

Namun Presiden Barack Obama tetap membela kebijakan tersebut. Obama pun menanggapi kritik dari Partai Republik dengan menuduh mereka menggunakan isu ini seperti ke dalam arena pertandingan politik.(faj)
Taliban Incar Prajurit AS untuk Diculik Kelompok Taliban incar pasukan AS (Foto: Reuters)Kelompok Taliban incar pasukan AS (Foto: Reuters)

Setelah kesepakatan pertukaran tahanan antara militan Taliban dengan Amerika Serikat (AS), seperti memberi napas segar bagi kelompok militan yang berbasis di Afghanistan itu. Mereka memperingatkan akan kembali melakukan penculikan terhadap warga AS.

Seorang komandan kelompok Taliban Afghanistan memberikan peringatan setelah Sersan Bowe Bergdahl ditukar dengan lima orang anggota senior Taliban yang ditahan AS. Bergdahl sendiri sudah dalam penahanan kelompok Taliban selama lima tahun terakhir.

"Lebih baik untuk menculik satu orang seperti Bergdahl dibanding menculik ratusan orang yang tidak berguna," ujar komandan Taliban yang tidak disebutkan namanya tersebut, seperti dikutip Time, Jumat (6/6/2014).

"Kesepakatan (pertukaran tahanan) makin memotivasi kami. Kini semua orang akan bekerja keras untuk menculik orang yang dianggap penting," lanjutnya.

Bergdahl diserahkan kepada AS di Afghanistan pada Sabtu 31 Mei 2014 lalu. Pertukaran tahanan yang dilakukan telah memicu kontroversi di kalangan pemerintah AS.

Namun Presiden Barack Obama tetap membela kebijakan tersebut. Obama tampak menggebu-gebu membela keputusannya untuk menukar lima anggota Taliban dengan Bergdahl.

Sementara Taliban menganggap pertukaran tahanan yang dilakukan oleh kelompok Taliban dengan AS, dianggap sebagai sebuah legitimasi keberadaan Taliban. Menurut seorang komandan Taliban, hal ini menunjukkan bahwa Taliban bisa menghadapi Amerika secara langsung.(faj)
Pesta Penyambutan Prajurit AS yang Ditahan Taliban Dihapus Sersan Bowe Bergdahl berada dalam kondisi baik selama ditahan Taliban. (Foto: AP)Penyambutan Sersan Bowe Bergdahl dibatalkan. (Foto: AP)

Sebuah perayaan untuk menyambut Sersan Bowe Bergdahl yang kembali ke kampung halamannya di Idaho telah ditiadakan, karena alasan keamanan.

Bergdahl merupakan seorang tahanan perang dan saat ditahan dia dalam kondisi sakit parah. Kondisi kesehatan Bergdahl sempat menurun drastis.

Warga di Hailey, yang memiliki populasi sebesar 8.000 orang, takut penyambutan Sersan Bergdahl dapat menyebabkan bentrokan. Demikian seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (5/6/2014).

Keputusan untuk membatalkan perayaan datang setelah anggota Kongres diberi pengarahan oleh pihak Departemen Luar Negeri, Pentagon, dan badan-badan intelijen mengenai keadaan sekitar pertukaran tawanan antara Bergdahl dan Taliban.

Rencana Hailey untuk menyambut Bergdahl yang dibebaskan setelah hampir empat tahun memicu panggilan telepon dan email bernada marah.

"Pesta penyambutan telah dibatalkan karena kota ini tidak dapat menjamin keamanan jumlah orang yang diharapkan datang, ini demi keamanan," ujar Heather Dawson, administrator Hailey.(ade)
Taliban Klaim Perlakukan Prajurit AS dengan Baik Selama di Tahanan Taliban Pakistan Mengklaim Kuasai Bandara Karachi  Taliban mengatakan bahwa prajurit Amerika Serikat (AS) Sersan Bowe Bergdahl diperlakukan dengan baik selama lima tahun mereka menahannya. Bergdahl bahkan diizinkan untuk bermain sepakbola dengan dijaga oleh para Taliban.

Juru bicara Taliban, Zaibullah Mujahid, mengatakan bahwa Bergdahl berada di bawah kondisi yang baik. Bahkan, dirinya diberi buah segar dan makanan yang dimintanya.

"Anda bisa bertanya kepadanya di Amerika tentang hidupnya (di penangkaran). Ia tidak akan mengeluh," kata Mujahid, seperti dilansir dari Associated Press, Jumat (6/6/2014).

Dia menambahkan, Bergdahl ditaruh di lokasi yang berbeda di dalam wilayah Afghanistan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Para tentara Taliban pun menikmati bermain sepakbola serta membaca, termasuk buku-buku berbahasa Inggris tentang Islam.

Sejak Bergdahl dibebaskan, pejabat senior AS, termasuk Presiden Barack Obama, mengatakan pertukaran tahanan telah melibatkan pembebasan lima tahanan Taliban dari Teluk Guantanamo, yang telah menyebabkan kehebohan di Amerika Serikat.

Namun Pemerintahan Obama kemudian mengatakan kepada senator bahwa pertukaran itu tidak memberitahu Kongres karena Taliban akan membunuh Bergdahl jika kesepakatan itu diketahui publik, para pejabat kongres, dan pemerintah.(ade)
Taliban Rilis Video Penyerahan Bowe Bergdahl ke Pihak AS Bowe Bergdahl ditukar dengan Taliban (Foto: Reuters)Bowe Bergdahl ditukar dengan Taliban (Foto: Reuters)

Kelompok Taliban merilis video saat pertukaran tentara Amerika Serikat (AS) Sersan Bowe Bergdahl dengan kelima anggota Taliban. Pertukaran tersebut terjadi di perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan.

Melansir Reuters, Rabu (4/6/2014), video yang berdurasi sekira 17 menit tersebut menunjukkan Bergdahl duduk di dalam sebuah mobil dengan menggunakan salwar (sejenis gamis) kameez putih. Sejumlah anggota Taliban bersenjata lengkap seperti rudal bersiaga di sekitar bukit tempat di mana pertukaran tahanan berlangsung.

Saat helikopter mendarat, Bergdahl beserta anggota Taliban yang menggunakan penutup muka menghampiri helikopter. Kemudian Bergdahl dijemput oleh pihak pasukan AS.

Penyerahan terlihat aman dan lancar tidak ada perlawanan yang dilakukan baik dari AS maupun kelompok Taliban Afghanistan.

Usai penyerahan, video tersebut juga memperlihatkan kelima anggota Taliban yang ditahan oleh pihak AS di penjara Guantanamo. Kelima orang tersebut tampak disambut dengan ramai oleh sejumlah orang yang diprediksi merupakan anggota Taliban.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyambut baik tentang berita bebasnya Bergdahl. Menurut Hagel, Bergdahl merupakan seorang tahanan perang dan dia pun dalam kondisi sakit parah. Hagel menyebutkan bahwa kondisi kesehatan Bergdahl saat ini menurun drastis.(ang/ade)
Baru Saja Dibebaskan, Komandan Taliban Siap Serang AS Salah satu dari lima komandan Taliban yang bebas setelah ditukar dengan prajurit Amerika Serikat (AS), siap menyerang AS kembali. Saat ini Noorullah Noori masih berada di Qatar dan belum dikembalikan ke Afghanistan.

"Setelah tiba di Qatar, Noorullah Noori bersikeras untuk kembali ke Afghanistan dan akan melawan pasukan Amerika di sana," ujar seorang komandan Taliban kepada NBC News, Sabtu (7/6/2014).

Noori ingin segera kembali ke Afghanistan setelah mengetahui bahwa AS memberikan jaminan tertulis bahwa tidak ada negara yang akan menangkap kelima komandan Taliban yang dibebaskan, selama mereka hidup dengan damai. Jaminan itu berlaku hingga satu tahun.

Berdasarkan perjanjian, kelima komandan Taliban yang ditukar dengan prajurit Bowe Bergdahl ini akan tetap dalam pengawasan Pemerintah Qatar.

"Setiap pergerakan dan aktivitas mereka akan tetap diawasi dengan ketat," tutur pihak AS.

Pertukaran tahanan antara AS dan Taliban menjadi perdebatan sengit dalam Senat AS. Sebagian besar dari politikus Partai Republik tidak bisa menerima pertukaran tahanan ini, mereka khawatir akan banyak prajurit AS lain yang akan diincar untuk diculik oleh Taliban.

Sementara bagi Taliban, bebasnya para komandan senior mereka adalah sebuah kemenangan. Tetapi mereka tetap memperhatikan perilaku dari kelima komandan tersebut, karena sudah ditahan selama 12 tahun di Penjara Guantanamo dan mengalami penyiksaan.

Bergdahl Dianggap Desertir

Resimen 501 menyebut Bergdahl sebagai desertir.A billboard calling for the release of U.S. Army Sergeant Bowe Bergdahl near Spokane WashingtonA billboard calling for the release of U.S. Army Sergeant Bowe Bergdahl near Spokane Washington.(reuters)

S
umber-sumber Amerika hari Minggu (8/6) mengatakan kepada media bahwa Bowe Bergdahl menyampaikan kepada mereka bahwa dia dihukum setelah dua kali berupaya melarikan diri dari tempat penahanannya di Afghanistan.

Bergdahl dibebaskan pekan lalu oleh Taliban sebagai ganti dibebaskannya lima tahanan yang selama ini ditahan pangkalan militer Amerika di Teluk Guantanamo Kuba. Bergdahl kini sedang dalam perawatan di Jerman.

Pembebasan Bowe Bergdahl – yang sebelumnya disambut baik – kini memicu kontroversi.

Muncul beberapa pertanyaan soal bagaimana Bergdahl bisa berada di tangan Taliban, karena ada seorang teman Bergdahl yang sama-sama berdinas dengannya mengatakan ia justru keluar dari unitnya pada Juni 2009.

Banyak perhatian berbalik yang diberikan atas klaim yang dibuat oleh prajurit yang disekap.

Sersan AD Bowe Bergdahl, yang semula dipuji sebagai prajurit pahlawan, menjadi yang dituding dan disalahkan. Bahkan dianggap desertir, karena meninggalkan posnya.

Dia kini juga disalahkan akibat kematian enam tentara rekannya yang hilang dalam misi pencariannya.

“Saya tidak bisa mengatakan saya menyalahkan Bergdahl untuk sepenuhnya,” kata mantan Staf Sersan Justin Gerleve, pemimpin pasukan Bergdahl, kepada CNN pekan lalu, “Tetapi jika ia tidak meninggalkan pos, prajurit-prajurit lain yang sangat baik tidak berada di tempat yang berbeda pada waktu yang berbeda. Dan tidak menemui kematian mereka.” katanya.

Wawancara dengan tentara akrab dengan misi tertentu di mana enam meninggal menunjukkan siatuasi yang rumit – di tengah tugas Resimen 501 Infanteri Parasut dalam misi tambahan – pemulihan personil – setelah Bergdahl menghilang dari posnya, 30 Juni 2009.

“Faktanya adalah, orang-orang tentara tewas, setelah Bergdahl pergi,” kata mantan Sersan Evan Buetow, mantan ketua tim pencari Bergdahl itu. “Kepergian Bergdahl mengubah misi,” tambahnya.

Tuduhan itu diulangi oleh bintara yang minta tak disebut namanya karena dia masih di Angkatan Darat. “Jika Bergdahl tidak meninggalkan pos itu maka mereka tidak akan mengikuti misi atau berada di tempat mereka,” kata bintara, yang bertugas di Resimen 501 tersebut.

Beberapa prajurit juga berargumen bahwa misi pemulihan personil marah kepada penduduk setempat, yang menciptakan pola-pola gerakan pasukan dan membuat serangan pemberontak lebih mudah.

Sebuah cerita di New York Times yang dikutip oleh kritikus tentara dari Resimen 501 sekarang menyebut Bergdahl sebagai desertir.
Diculik Taliban, Tentara AS Ajarkan Buat BomBowe Bergdahl, tentara AS yang diculik Taliban.Bowe Bergdahl (reuters)

Tentara Amerika Serikat, Bowe Bergdahl akhirnya dibebaskan setelah diculik Taliban di Afganistan selama lima tahun. Selama dalam penyekapan, Bergdahl dilaporkan mengajarkan kemampuannya dalam membuat bom kepada para militan Taliban.

Daily Mail pada tahun 2010 lalu, mewawancarai komandan distrik Taliban di Paktika yang menyebut dirinya Haji Nadeem. Dia mengatakan bahwa selama ditahan, Bergdahl mengajarkan para militan cara membongkar telepon genggam dan mengubahnya menjadi remote kontrol peledak.

Selain itu, mereka juga diajarkan dasar-dasar serangan penyergapan oleh Bergdahl. Nadeem juga mengklaim, Bergdahl telah masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdullah. Dalam sebuah rekaman video, terlihat Bergdahl telah berjenggot lebat.

"Kebanyakan, keterampilan yang dia ajarkan sudah kami tahu. Beberapa tentara kami mengira dia berpura-pura menjadi Muslim untuk menyelamatkan dirinya sendiri," kata Nadeem.

Hal ini juga diyakini intelijen Afganistan. Sumber di intel Afganistan mengatakan, Bergdahl "bekerja sama dengan Taliban" dan menjadi penasehat pertempuran di wilayah Tribal Pakistan. Sempat muncul rumor juga, sebenarnya Bergdahl akan desertir dari militer AS, sebelum akhirnya diculik.

 Main badminton 

Kabar terbaru soal penyekapan Bergdahl dilaporkan Al-Jazeera pada Minggu 1 Juni 2014. Mengutip komandan jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban, berita keislaman Bergdahl diragukan. Sebab, menurut sumber, dia tetap merayakan Natal setiap tahunnya dan menolak mempelajari Islam.

"Dia tidak pernah melewati perayaan keagamaannya. Dia bahkan memberitahu soal perayaan ini pada penculiknya beberapa minggu sebelum Natal atau Paskah untuk merayakan bersama," kata komandan Haqqani.

Namun, tidak diragukan lagi bahwa Bergdahl mulai bisa bergaul dengan penculiknya. Dia mulai menikmati bermain badminton bersama tentara Taliban atau membantu memasak.

"Dia lebih banyak menghabiskan waktu bermain badminton atau membantu masak. Dia sangat suka main badminton dan selalu bermain dengan penculiknya. Bahkan, dia mengajari para tentara Taliban soal permainan ini," kata sumber.

Bergdahl hilang sejak 2009, saat bertugas di Paktika, sebelah timur Afganistan. Dia baru dibebaskan pekan lalu, setelah negosiasi yang menyepakati Bergdahl ditukar dengan lima tahanan Taliban di Guantanamo.

Saat ini, Bergdahl ada di Jerman untuk menjalani perawatan kejiwaan. Perawatan ini penting untuk proses reintegrasi dan transisi pria 28 tahun ini.
 

0 komentar:

Posting Komentar