Tentara Korsel memblokade jalan untuk mencari pelaku serangan terhadap tentara
Korea Selatan memburu seorang tentara yang menembak mati lima rekannya dan kemudian melarikan diri ke pos nya dekat perbatasan Korea Utara.
Tentara berpangkat sersan, yang diidentifikasikan dengan satu nama, Lim, menembak rekan-rekannya pada Sabtu (21/06) di perbatasan kota Goseong, provinsi Gangwon.
Tujuh orang tentara lain terluka dalam insiden tersebut, tetapi diperkirakan akan selamat.
Tak diketahui secara pasti mengapa penembakan terjadi.
Sersan Lim menembak rekan-rekannya di divisi infanteri 22 dan melarikan diri dengan membawa senjata dan amunisi, seperti keterangan pejabat militer Korsel.
"Pencarian dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di tempat lain," seperti disampaikan oleh juru bicara kementerian pertahanan, Kim Min-seok pada Minggu (22/06).Wajib militer Tentara Korsel menjaga perbatasan wilayah dengan Korea Utara
Pasukan telah diterjunkan untuk memblokade rute yang kemungkinan dilewati Lim, dan para penjagaan di perbatasan antara Utara dan Korea Selatan diperketat, dan melindungi penduduk sipil, seperti disampaikan pejabat militer.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan Sersan Lim, "melemparkan sebuah granat dan kemudian mulai menembak," setelah selesai bertugas hari itu.
Seorang petugas militer mengatakan Sersan Lim "masuk dalam daftar mereka yang membutuhkan perhatian khusus, karena mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kehidupan militer," seperti diberitakan Yonhap, yang juga menyebutkan Lim akan dipecat dalam wkatu tiga bulan.
Juru bicara kementerian pertahanan mengatakan insiden tersebut "sangat disesalkan", dan menambahkan :" Kami benar-benar meminta maaf atas kekhawatiran yang terjadi."
Peristiwa serupa pernah terjadi dalam militer Korea Selatan, yang menerapkan wajib militer. Bullying dan masalah mental disebutkan menjadi penyebab serangan sebelumnya.
Pada 2011, seorang marinir menembak rekan-rekannya dan berupaya untuk meledakan dirinya dengan granat. Empat orang tentara tewas dalam insiden tersebut.
Puluhan ribu tentara dari Korea Utara dan Selatan bertugas di perbatasan bersama, yang merupakan benteng 'terberat' di seluruh dunia.
Wilayah Korea terbagi dua pada akhir peran Korea yang terjadi 1950-53, sampai saat ini mereka secara teknis masih berperang.
Korea Selatan memburu seorang tentara yang menembak mati lima rekannya dan kemudian melarikan diri ke pos nya dekat perbatasan Korea Utara.
Tentara berpangkat sersan, yang diidentifikasikan dengan satu nama, Lim, menembak rekan-rekannya pada Sabtu (21/06) di perbatasan kota Goseong, provinsi Gangwon.
Tujuh orang tentara lain terluka dalam insiden tersebut, tetapi diperkirakan akan selamat.
Tak diketahui secara pasti mengapa penembakan terjadi.
Sersan Lim menembak rekan-rekannya di divisi infanteri 22 dan melarikan diri dengan membawa senjata dan amunisi, seperti keterangan pejabat militer Korsel.
"Pencarian dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di tempat lain," seperti disampaikan oleh juru bicara kementerian pertahanan, Kim Min-seok pada Minggu (22/06).Wajib militer Tentara Korsel menjaga perbatasan wilayah dengan Korea Utara
Pasukan telah diterjunkan untuk memblokade rute yang kemungkinan dilewati Lim, dan para penjagaan di perbatasan antara Utara dan Korea Selatan diperketat, dan melindungi penduduk sipil, seperti disampaikan pejabat militer.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan Sersan Lim, "melemparkan sebuah granat dan kemudian mulai menembak," setelah selesai bertugas hari itu.
Seorang petugas militer mengatakan Sersan Lim "masuk dalam daftar mereka yang membutuhkan perhatian khusus, karena mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kehidupan militer," seperti diberitakan Yonhap, yang juga menyebutkan Lim akan dipecat dalam wkatu tiga bulan.
Juru bicara kementerian pertahanan mengatakan insiden tersebut "sangat disesalkan", dan menambahkan :" Kami benar-benar meminta maaf atas kekhawatiran yang terjadi."
Peristiwa serupa pernah terjadi dalam militer Korea Selatan, yang menerapkan wajib militer. Bullying dan masalah mental disebutkan menjadi penyebab serangan sebelumnya.
Pada 2011, seorang marinir menembak rekan-rekannya dan berupaya untuk meledakan dirinya dengan granat. Empat orang tentara tewas dalam insiden tersebut.
Puluhan ribu tentara dari Korea Utara dan Selatan bertugas di perbatasan bersama, yang merupakan benteng 'terberat' di seluruh dunia.
Wilayah Korea terbagi dua pada akhir peran Korea yang terjadi 1950-53, sampai saat ini mereka secara teknis masih berperang.
♞ BBC
0 komentar:
Posting Komentar