Sabtu, 15 Februari 2014

Banjir Manado



Banjir bandang yang menimpa Manado merupakan bencana terdahsyat sejak 2013 hingga saat ini. Bencana tersebut terjadi karena banyak lahan yang dialihfungsikan. 

"Memang banjir sangat dahsyat. Ini besar, seumur hidup saya baru seperti ini di Manado. 2013 kita punya banjir seperti itu tapi tidak setinggi seperti itu. Tolak ukur kita kantor Wali Kota," jelas Pakar Lingkungan Hidup Universitas Sam Ratulangi, Veronica Kumurur, dalam diskusi Polemik Sindo Radio, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (18/1/2013).

"Kalau itu terendam karena sudah banyak air ke situ, letaknya di pinggir sungai, cukup luas, kalau terendam tempat lain terendam. Tapi tidak seluas sekarang ini, 75 persen area kita terendam,"  lanjutnya.

Bahkan, kata dia, dataran tinggi yang menjadi resapan air selama ini berubah menjadi tempat pemukiman. Sehingga air sulit diserap dan berakibat banjir. 

"Dalam Desember lalu saya analisis, kawasan di Kota Manado saat ini banyak aliran sungai di sana, resapan air area bagian Selatan Manado. Dia itu dataran tinggi dan saya sempat membuat analisa tentang itu saya temui banyak bentang alam sudah ditebang," jelas dia. 

"Padahal topografi demikian sistem drainase alami. Manado sumber air di situ, kawasan tangkapan air di Kota Manado. Kondisi tidak baik, gunung ditebang, diganti pemukiman diganti industri dan lain-lain," imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar