Jakarta -Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) siap mengembangkan pesawat perintis jenis terbaru yaitu N245. LAPAN akan mengeluarkan anggaran hingga Rp 600 miliar untuk membuat dan mengembangkan pesawat ini.
Pesawat dengan tingkat jelajah jauh lebih besar dari N219 ini, nantinya dapat mengangkut jumlah penumpang hingga 45 orang. Sebelumnya Mantan Menristek BJ Habibie sempat membuat beberapa prototipe pesawat N250 dengan kapasitas 50 orang penumpang.
"Anggarannya besaran kita perkirakan nggak terlalu beda dari pesawat N219. Barangkali harga mesin saja yang beda. Kalau sekarang dengan proyek N219 sebesar Rp 400 miliar dapat 2 pesawat mungkin N245 ini kalau kita coba bikin sekitar 1,5 lebih tinggi atau sekitar Rp 500 hingga Rp 600 miliar," kata Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Gunawan S Prabowo kepada detikFinance, Senin (3/3/2014).
Menurutnya pesawat N245 adalah proses pengembangan dari pesawat sebelumnya yang sudah ada yaitu CN235. Hanya saja tim ahli LAPAN dibantu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) nantinya akan memodifikasi di bagian ekor pesawat. Dengan adanya modifikasi tersebut jumlah penumpang bisa bertambah sebanyak 10 orang menjadi 45 orang. Pesawat CN235 hanya dapat menampung 35 penumpang.
"Sebetulnya pesawat jenis ini hanya pengembangan N-235. Hanya di belakang sayap itu pakai pintu belakang ternyata kalau dikonversi bisa menambah tempat duduk sebanyak 10 orang," imbuhnya.
Ditargetkan pesawat N245 mulai dilakukan pengembangan pada awal tahun 2017 dan rampung di tahun 2020. Spesifikasi pesawat sepenuhnya dibuat di dalam negeri hanya mesin pesawat masih diimpor dari negara lain. Mesin yang akan digunakan pesawat N245 mempunyai daya jelajah lebih tinggi dan cepat dibandingkan N219 dan CN235.
Sehingga diharapkan dengan adanya pesawat N245 pihak maskapai penerbangan nasional dapat membeli produk pesawat buatan anak bangsa ini. Apalagi di era sekarang bisnis penerbangan perintis sedang naik daun.
"Pasar penerbangan perintis semakin besar lalu membangkitkan kembali industri pesawat lokal. N245 dengan jelajah lebih tinggi nantinya diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan Airlines kita," jelasnya.
Saat ini PT DI dan LAPAN sedang mengerjakan proyek N219 yang targetnya bisa mengudara dan mulai dikembangkan secara massal di 2016.
0 komentar:
Posting Komentar